Jumaat, 28 Januari 2011

Borang Pendaftaran Praktikum SMPI 2011




















































Nama :




Gender :

Lelaki

Wanita



Semester sekarang :

Semester 6

Semester 7



Subjek Minor :




Alamat :




Negeri yang dipilih untuk membuat prektikal :

Selangor

Putrajaya

Kelantan

Perak

Kedah

Johor

Negeri Sembilan

Pahang

Terengganu



Sekolah yang dipilih ( Alamat Penuh ) :




No. Phone :




Email Address:




1- Sekiranya terdapat apa-apa masalah mengenai sistem ini atau apa-apa pertanyaan sila hubungi : Haji Anhar bin Opir (0192233488) Email : hjanhar@yahoo.com / anhar@fsk.upsi.edu.my


2- Sekiranya terdapat masalah dalam pengisian boleh hubungi : fsyaif@gmail.com atau 0194429429.








This online form was provided by Freedback.

READ MORE - Borang Pendaftaran Praktikum SMPI 2011

Jumaat, 12 Februari 2010

Definasi dan Konsep Web 2.0 serta Perbezaannya dengan web-web lain


Definisi dan Konsep Web 2.0

Walaupun web 2.0 ini telah menjadi perbincangan sejak tahun 2004, ia bukanlah istilah yang biasa bagi pengguna internet. Masih banyak pengguna yang berpertanyakan maksud dan manfaat dari penggunaan Web 2.0, terutama jika dibandingkan dengan web yang telah mereka kenal selama ini. Ketika Web 2.0 disebut sebagai tahap kedua dari perkembangan web yang ada pada ketika ini, muncul kebimbangan akan tidak kompatibelnya versi web tersebut dengan program web browser yang dimiliki pengguna. Padahal tidak ada satupun teknologi pada pengguna (client) yang perlu di-upgrade untuk mengakses web tersebut. Perkembangan web 2.0 lebih menekankan pada perubahan cara berpikir dalam menyajikan konten dan tampilan di dalam sebuah website. Sebagian besar cara berfikir tersebut mengadaptasi gabungan dari teknologi web yang telah ada pada ketika ini.

Secara umumnya, Web 2.0 adalah satu rangkaian platform, yang melibatkan semua peranti yang bersambungan [membentuk dunia maya]; manakala aplikasi Web 2.0 adalah aplikasi yang memanfaatkan kesemua kelebihan intrinsik yang wujud di platform tersebut: memberikan khidmat perisian yang sentiasa dikemas kini dan bertambah baik seiring pertambahan pengguna; menggunakan dan menggabungkan data daripada sumber berlainan, termasuk pengguna individu, namun pada masa yang sama turut menyediakan data dan khidmat yang boleh digabungkan oleh pengguna lain; mencipta kesan berangkai melalui "rekabentuk penyertaan" (architecture of participation), dan menembusi metafora helaian [elektronik] dalam Web 1.0 untuk menyampaikan pengalaman [informasi] yang mewah kepada pengguna.

Manakala O’Reilly dan MediaLive International menekankan bahwa Web 2.0 merupakan sebuah platform bagi aplikasi. Mereka mendeskripsikan hal ini sebagai sebuah software yang berjalan melalui media internet dengan bantuan web browser dan tidak perlu diinstalasi terlebih dahulu seperti software-software yang umumnya kita gunakan setiap hari. Bahkan konsep mengenai sistem operasi di dalam web juga termasuk dalam definisi tersebut di dalam konferensi Web 2.0 pada tahun 2005.

MS Word berasaskan Web

Anda dapat menjalankan program pengolah kata seperti Microsoft Word, serta mengubah dokumen dengan hanya mengunjungi situs yang menyediakan program tersebut. Karena program tersebut dapat dijalankan melalui web browser, Anda tidak perlu melakukan instalasi program apapun di dalam komputer.

Beberapa praktisi internet telah mengenal pasti kemampuan tersebut dalam AJAX (Asynchorous Javascript and XML), yang menggabungkan teknologi HTML, CSS, Javascript, dan XML dalam menciptakan aplikasi website yang dinamis. Contoh aplikasi tersebut dapat Anda lihat pada Google yang menyediakan program sejenis Microsoft Excel melalui situsnya di http://spreadsheets.google.com. Melalui aplikasi di dalam laman tersebut, Anda dapat membuka dan mengolah dokumen spreadsheet yang dimiliki. Bahkan dokumen tersebut dapat di-sharing ke beberapa rekan di internet. Dengan adanya fasilitas penyimpanan, pengguna tidak lagi membutuhkan media penyimpanan konvensional seperti disket atau flash disk. Pengolahan data dan penyimpanan dokumen, bahkan sharing dokumen, dapat dilakukan hanya dalam satu jendela web browser.

Tujuh Karakteristik web 2.0

Terdapat tujuh prinsip yang mendasari karakter Web 2.0. Karakter tersebut antara lain web sebagai platform dimana menjadikan web sebagai tempat bekerja di manapun Anda berada. Cukup dengan membuka web browser, Anda dapat mengerjakan tugas mengetik dokumen, perhitungan keuangan, atau merancang presentasi melalui aplikasi-aplikasi yang telah disediakan dan dapat dijalankan secara langsung melalui internet.

Karakteristik berikutnya, adanya penyertaan dari pengguna dalam berkolaborasi pengetahuan. Hal ini mengingatkan akan pemberian kepercayaan kepada pengguna internet untuk dapat menyertai dalam berbagi pengetahuan di Wikipedia, sebuah ensiklopedia berbasis web yang disusun berdasarkan masukan-masukan pengguna internet di seluruh dunia.

Karakteristik ketiga, data menjadi trademark-nya aplikasi, mengingatkan kita pada slogan “Intel Inside” yang telah melambungkan nama prosesor Intel di kalangan pengguna komputer. Trademark tersebut telah menjadi suatu garansi kepercayaan dari pengguna akan kemampuan komputer yang akan ataupun sudah dibelinya. Maksud yang sama juga diusung oleh karakteristik ketiga ini, dimana penyuplai data akan memberikan trademark yang akan digunakan oleh pemilik website untuk memberikan garansi kepercayaan kepada pengunjungnya. Sebagai contoh adalah “Nevteq Onboard” untuk data peta pada sistem navigasi GPS dan “Powered by Google” untuk dukungan Google Maps pada peta dunia berbasis web.

Sedangkan karakteristik selanjutnya, web 2.0 sebagai akhir dari siklus peluncuran produk software, mengilustrasikan setiap produsen software tidak lagi meluncurkan produknya dalam bentuk fisik. Karena web menjadi platform, pengguna cukup datang ke website untuk menjalankan aplikasi yang ingin mereka gunakan. Hasil dari pengembangan fitur di dalam software dapat langsung dirasakan oleh pengguna. Software tidak lagi dijual sebagai produk namun berupa layanan (service). Produsen yang memberikan pelayanan yang cepat dan bagus, akan menjadi pilihan pengguna.

Karakteristik kelima, dukungan pada pemrograman yang sederhana dan ide akan web service atau RSS. Ketersediaan RSS akan menciptakan kemudahan untuk di-remix oleh website lain dengan menggunakan tampilannya masing-masing dan dukungan pemrograman yang sederhana.

Karakteristik keenam, software tidak lagi terbatas pada perangkat tertentu. Hal ini mempertegas posisi web sebagai platform dimana setiap perangkat dapat mengaksesnya. Komputer tidak lagi menjadi satu-satunya perangkat yang dapat menjalankan berbagai aplikasi di internet. Setiap aplikasi harus didesain untuk dapat digunakan pada komputer pribadi, perangkat genggam seperti ponsel dan PDA, ataupun server internet.

Sedangkan karakteristik terakhir, adanya kemajuan inovasi pada antar-muka (interface) di sisi pengguna. Dukungan AJAX yang menggabungkan HTML, CSS,Javascript, dan XML pada Yahoo!Mail Beta dan Gmail membuat pengguna merasakan nilai lebih dari sekedar situs penyedia e-mail. Kombinasi media komunikasi seperti Instant Messenger (IM) dan Voice over IP (VoIP) akan semakin memperkuat karakter Web 2.0 di dalam situs tersebut.

Perbezaan antara web 1.0 dan 2.0

Menurut Wikipedia, yang menjadi kunci perbedaan dalam Web 2.0 dan Web 1.0 adalah keterbatasan pada Web 1.0 yang mengharuskan pengguna internet untuk datang ke dalam website tersebut dan melihat satu persatu konten di dalamnya. Sedangkan Web 2.0 memungkinkan pengguna internet dapat melihat konten suatu website tanpa harus berkunjung ke alamat situs yang bersangkutan. Selain itu, kemampuan Web 2.0 dalam melakukan aktivitas drag and drop, auto complete, chat, dan voice seperti layaknya aplikasi desktop, bahkan berlaku seperti sistem operasi, dengan menggunakan dukungan AJAX atau berbagai plug-in (API) yang ada di internet. Hal tersebut akan merubah paradigma pengembang sofware dari distribusi produk menjadi distribusi layanan. Sedangkan karakter lainnya, kolaborasi dan partisipasi pengguna, ikut membantu memperkuat perbedaan pada Web 2.0.

Suatu website dapat saja memasukkan beberapa bahkan tujuh karakter Web 2.0 di dalam situs yang dibangunnya. Semakin banyak karakter yang masuk ke dalam website tersebut, suatu situs akan mendekati Web 2.0. Yang terpenting bukanlah klaim sebagai Web 2.0, namun mampukah dampak perkembangan tersebut menjembatani pengguna internet dengan kepentingan perusahaan, komunitas, atau Anda dengan menggunakan Web 2.0?

(sumber : Ridwan Sanjaya,

http://ridwansanjaya.blogspot.com/2006/07/web-20-gelombang-baru-di-dunia.html)

Web 2.0 menawarkan komunikasi yang bersifat dua arah. Maksud dari sistem komunikasi dua arah adalah pemilik memberikan informasi, kemudian pengunjung bisa meninggalkan/menambahkan sesuatu di dalamnya. Atau bisa kita sebut web 2.0 sebagai web “read-write”

Jika anda ingin tahu tentang konsep yang mendetail tentang Web 0.2, silahkan baca di O’Reilly Media, yang berkolaborasi dengan MediaLive Intenational. Yang dikebangkan sekitar tahun2004.

Ouriel Media mendefinisikan Web2.0 . “Web2.0= Web1.0 + Web1.0,” katanya. Jika Web1.0 adalah mengenai diri kita sendiri, maka Web2.0 adalah mengenai saling interaksi antara diri kita sendiri dan orang lain.

Contoh Penggunaan User Pada Web 2.0

Youtube.com

Internet user dengan mudah mengelola halaman halaman web videonya tanpa harus mengeluarkan biaya sedikitpun untuk membeli hosting yang bisa menampung puluhan bahkan ratusan file file video yang cukup besar kapasitasnya.

Friendster.com

Sebuah layanan social networking yang sempat menjadi situs paling populer di dunia. Konsep sederhana dari friendster untuk menyediakan wadah bagi pengguna internet untuk saling berinteraksi, menyapa dan berkenalan di dunia maya ternyata di sambut baik oleh pengguna internet.

Wordpress.org

Wordpress muncul di tengah ramainya perkembangan web 2.0. Dengan CMS yang sangat canggih namun benar benar mudah pengoperasianya, menjadikan wordpress menjadi salah satu penyedia layanan Content Management System yang terbaik hingga saat ini.

Sumber daripada :

http://putroweb.blogspot.com/2009/02/pengertian-web-20.html

Menurut O’Reilly Terdapat tujuh prinsip yang menjelaskan kemampuan-kemampuan inti Web 2.0, yaitu:

1. Servis.

Bagi penggunanya, Web 2.0 bukan merupakan sebuah software paket, tetapi Web 2.0 adalah servis dengan skalabilitas biaya yang efektif.

2. Kontrol.

Pengontrolan unik Web 2.0 menjadikan content Web 2.0 menjadi semakin kaya, seiring dengan semakin banyaknya pengguna.

3. Kepercayaan.

Pengguna Web 2.0 merupakan co-developer Web 2.0. Dalam hal ini terjalin kepercayaan antara penyedia Web 2.0 dan pengguna.

4. Kepandaian Kolektif.

Mengarahkan website untuk memanfaatkan kepandaian secara kolektif merupakan salah satu kelebihan Web 2.0. Aktivitas yang dilakukan pengguna membuat website berkembang secara organik. Anda dapat melihat artikel-artikel yang terus bertambah setiap harinya pada Wikipedia dan website-website wiki lainnya, atau website eBay yang menciptakan pasar dengan adanya pengguna yang berlaku sebagai pembeli dan penjual, menampilkan produk-produk yang membuat eBay menjadi toko maya yang serba ada.

5. Long Tail.

Web 2.0 menciptakan kurva Long Tail yang memberikan variasi pilihan yang tidak terbatas.

6. Level Software

Diatas Device PC tidak lagi menjadi satu-satunya device untuk aplikasi Internet, dan aplikasi yang hanya terbatas pada sebuah device menjadi kurang bernilai dibandingkan dengan aplikasi yang terkoneksi dengan Internet. Web 2.0 merupakan sebuah servis terintegrasi berbagai device, entah mobile/handheld device, PC, ataupun server Internet.

7. Kemudahan.

Dukungan kemudahan pada Web 2.0 mencakup user interface, model programming, maupun model bisnis.

Web 2.0 biasanya digunakan sebagai akhir dari siklus peluncuran produk software, mengilustrasikan setiap produsen software tidak lagi meluncurkan produknya dalam bentuk fisik. Karena web menjadi platform, pengguna cukup datang ke website untuk menjalankan aplikasi yang ingin mereka gunakan. Hasil dari pengembangan fitur di dalam software dapat langsung dirasakan oleh pengguna. Software tidak lagi dijual sebagai produk namun berupa layanan (service).

Yang paling menarik pada web 2.0 ini telah diubah dari system dokumen siap saji ke platform aplikasi dan menjadikan metode web menjadi aplikasi yang berjalan diatas browser.

Level Aplikasi Web 2.0

O’Reilly memberikan contoh produk/perusahaan untuk menjelaskan hirarki dari Web 2.0 yang dibagi atas empat level aplikasi, yaitu:

1. Aplikasi Level 3.

Tersedia pada Internet, semakin efektif sejalan dengan semakin banyaknya pengguna. Contohnya adalah website yang tentunya sudah tidak asing lagi bagi Anda, yaitu eBay, Wikipedia, AdSense, dan lain sebagainya.

2. Aplikasi Level 2.

Dapat beroperasi secara offline, tetapi akan diperoleh beberapa keuntungan jika dioperasikan secara online. Contohnya adalah photo sharing Flickr.

3. Aplikasi Level 1.

Tersedia secara offline, tetapi mengharuskan untuk online jika ingin mengakses fitur-fitur tertentu. Contohnya adalah iTunes atau Google Docs & Spreadsheet.

Sumber dari :

http://putroweb.blogspot.com/2009/02/level-aplikasi-dan-prinsip-web-20.html

Dari sisi teknologi, konsep Web 2.0 membawa perubahan pada elemen-elemen yang digunakan dalam pengembangan website. Teknik maupun fitur teknologi yang sering kali menyertai website Web 2.0, antara lain:

1. Rich Internet Application.

Rich Internet Application atau disingkat RIA merupakan aplikasi website yang memiliki fitur dan fungsi seperti aplikasi desktop. Umumnya RIA dapat berjalan pada web browser biasa tanpa memerlukan instalasi software tertentu Keuntungannya, tentu saja menjadikan website Anda memiliki user interface yang lebih kaya dan responsif. Tentunya, RIA tidak hanya digunakan pada Web 2.0, penggunaan RIA sangat luas dan dapat digunakan untuk pengembangan website dengan keperluan yang bervariasi. RIA dapat diimplementasikan dengan menggunakan Ajax, Silverlight, Flash, dan lain sebagainya.

2. Folksonomy.

Merupakan sebuah metode untuk menciptakan dan mengatur tag yang menjelaskan dan mengategorikan content. Tag tersebut umumnya merupakan hyperlink yang akan mengarahkan Anda pada sekumpulan item yang berhubungan dengan tag tersebut Bentuk tag tidak selalu harus berupa teks, tetapi dapat juga berupa image. Sekumpulan tag yang saling terkait dengan persamaan bentuk sering juga disebut dengan tag cloud, umumnya tag cloud memiliki 30 hingga 150 tag.

3. Mashup.

Merupakan aplikasi web yang melakukan kombinasi data yang berasal dari lebih dari satu sumber, disajikan dalam satu content. Contoh Web 2.0 yang menggunakan mashup adalah Google Maps, yang menggabungkan data dari Google Maps sendiri bersama data real estate dari Craigslist (sebuah jaringan komunitas online). Metode pengambilan data dari sumber lain dapat menggunakan web feed (RSS atau Atom), web services, ataupun screen scraping.

4. Software Wiki/Forum.

Software wiki ataupun forum digunakan untuk membantu pengguna menciptakan contentnya sendiri dan berkolaborasi satu sama lain. Contohnya kembali pada Wikipedia, di mana Anda dapat dengan mudah menciptakan dan mengubah content sebuah artikel.

5. Syndication.

Umumnya syndication menyediakan web feed dari sebuah website untuk para penggunanya, sehingga pengguna dapat mengetahui content terbaru tanpa perlu mengunjungi web tersebut. Dengan demikian, pengguna dapat mengetahui news terbaru sebuah website, ataupun pesan terbaru pada sebuah forum. Format syndication yang umum digunakan adalah RSS ataupun Atom.

Kebutuhan lain dari syndication adalah untuk sebuah komunitas saling berkolaborasi, misalnya syndication dapat digunakan pada Wikipedia agar pengguna dapat memonitor perubahan yang terjadi pada content.

Penutup

Teknologi tentu akan semakin berkembang untuk mendukung revolusi yang dibawa oleh Web 2.0. Konsep Web 2.0 membentuk komunitas jaringan social sehingga semua orang dapat berperan serta di dalamnya, tentunya hal ini semakin membutuhkan user interface berbasis web yang mudah, agar content dapat diciptakan tidak terbatas oleh mereka yang memiliki skill dan pengetahuan tertentu Semua orang yang dapat mengakses sebuah website Web 2.0, memiliki peran serta dalam pengisian content.

Keperluan dan kesungguhan ini mengarahkan teknologi untuk mewujudkan user interface pada aplikasi website untuk menjadi semudah user interface pada aplikasi desktop. Mungkin di masa yang tidak terlalu jauh lagi, bekerja dengan spreadsheet, word proccesor, ataupun presentasi slide-show merupakan pekerjaan umum yang dapat dilakukan aplikasi website, di mana dokumen-dokumen tersebut dapat dikelola bersama oleh suatu komunitas jaringan sosial. Setidaknya hal ini telah dirintis oleh Google dengan Google Docs, yang juga menerapkan Web 2.0. Web 2.0 seakan merupakan sebuah contoh demokrasi “dari rakyat dan untuk rakyat”, yang dalam konteks Web 2.0 menjadi “dari pengguna untuk pengguna”. Semakin banyak pengguna web, semakin banyak pula kontribusi yang diberikan untuk membangun website Web 2.0.

READ MORE - Definasi dan Konsep Web 2.0 serta Perbezaannya dengan web-web lain

Rabu, 10 Februari 2010

Keterangan Kepada Web 2.0


Web 2.0 menawarkan komunikasi yang bersifat dua arah. Maksud dari sistem komunikasi dua arah adalah pemilik memberikan informasi, kemudian pengunjung bisa meninggalkan/menambahkan sesuatu di dalamnya. Atau bisa kita sebut web 2.0 sebagai web “read-write

Jika anda ingin tahu tentang konsep yang mendetail tentang Web 0.2, silahkan baca di O’Reilly Media, yang berkolaborasi dengan MediaLive Intenational. Yang dikebangkan sekitar tahun2004.

Ouriel Media mendefinisikan Web2.0 . “Web2.0= Web1.0 + Web1.0,” katanya. Jika Web1.0 adalah mengenai diri kita sendiri, maka Web2.0 adalah mengenai saling interaksi antara diri kita sendiri dan orang lain.

Yang paling mencolok pada web 2.0 ini dirubahnya dari system dokumen siap saji ke platform aplikasi dan menjadikan metode web menjadi aplikasi yang berjalan diatas browser.

Contoh penggunaan user pada Web 0.2 :



Youtube.com
Internet user dengan mudah mengelola halaman halaman web videonya tanpa harus mengeluarkan biaya sedikitpun untuk membeli hosting yang bisa menampung puluhan bahkan ratusan file file video yang cukup besar kapasitasnya.

Friendster.com
Sebuah layanan social networking yang sempat menjadi situs paling populer di dunia. Konsep sederhana dari friendster untuk menyediakan wadah bagi pengguna internet untuk saling berinteraksi, menyapa dan berkenalan di dunia maya ternyata di sambut baik oleh pengguna internet.

Wordpress.org
Wordpress muncul di tengah ramainya perkembangan web 2.0. Dengan CMS yang sangat canggih namun benar benar mudah pengoperasianya, menjadikan wordpress menjadi salah satu penyedia layanan Content Management System yang terbaik hingga saat ini.

http://putroweb.blogspot.com/2009/02/pengertian-web-20.html

7prinsip menurut O’Reilly yang menjelaskan kemampuan-kemampuan inti Web 2.0, yaitu:

1. Servis.
Bagi penggunanya, Web 2.0 bukan merupakan sebuah software paket, tetapi Web 2.0 adalah servis dengan skalabilitas biaya yang efektif.

2. Kontrol.
Pengontrolan unik Web 2.0 menjadikan content Web 2.0 menjadi semakin kaya, seiring dengan semakin banyaknya pengguna.

3. Kepercayaan.
Pengguna Web 2.0 merupakan co-developer Web 2.0. Dalam hal ini terjalin kepercayaan antara penyedia Web 2.0 dan pengguna.

4. Kepandaian Kolektif.
Mengarahkan website untuk memanfaatkan kepandaian secara kolektif merupakan salah satu kelebihan Web 2.0. Aktivitas yang dilakukan pengguna membuat website berkembang secara organik. Anda dapat melihat artikel-artikel yang terus bertambah setiap harinya pada Wikipedia dan website-website wiki lainnya, atau website eBay yang menciptakan pasar dengan adanya pengguna yang berlaku sebagai pembeli dan penjual, menampilkan produk-produk yang membuat eBay menjadi toko maya yang serba ada.

5. Long Tail.
Web 2.0 menciptakan kurva Long Tail yang memberikan variasi pilihan yang tidak terbatas.

6. Level Software
Diatas Device PC tidak lagi menjadi satu-satunya device untuk aplikasi Internet, dan aplikasi yang hanya terbatas pada sebuah device menjadi kurang bernilai dibandingkan dengan aplikasi yang terkoneksi dengan Internet. Web 2.0 merupakan sebuah servis terintegrasi berbagai device, entah mobile/handheld device, PC, ataupun server Internet.

7. Kemudahan.
Dukungan kemudahan pada Web 2.0 mencakup user interface, model programming, maupun model bisnis.
Web 2.0 biasanya digunakan sebagai akhir dari siklus peluncuran produk software, mengilustrasikan setiap produsen software tidak lagi meluncurkan produknya dalam bentuk fisik. Karena web menjadi platform, pengguna cukup datang ke website untuk menjalankan aplikasi yang ingin mereka gunakan. Hasil dari pengembangan fitur di dalam software dapat langsung dirasakan oleh pengguna. Software tidak lagi dijual sebagai produk namun berupa layanan (service).




Level Aplikasi Web 2.0

O’Reilly memberikan contoh produk/perusahaan untuk menjelaskan hirarki dari Web 2.0 yang dibagi atas empat level aplikasi, yaitu:

1. Aplikasi Level 3.
Tersedia pada Internet, semakin efektif sejalan dengan semakin banyaknya pengguna. Contohnya adalah website yang tentunya sudah tidak asing lagi bagi Anda, yaitu eBay, Wikipedia, AdSense, dan lain sebagainya.

2. Aplikasi Level 2.
Dapat beroperasi secara offline, tetapi akan diperoleh beberapa keuntungan jika dioperasikan secara online. Contohnya adalah photo sharing Flickr.

3. Aplikasi Level 1.
Tersedia secara offline, tetapi mengharuskan untuk online jika ingin mengakses fitur-fitur tertentu. Contohnya adalah iTunes atau Google Docs & Spreadsheet.

http://putroweb.blogspot.com/2009/02/level-aplikasi-dan-prinsip-web-20.html

Dari sisi teknologi, konsep Web 2.0 membawa perubahan pada elemen-elemen yang digunakan dalam pengembangan website. Teknik maupun fitur teknologi yang sering kali menyertai website Web 2.0, antara lain:

1. Rich Internet Application.
Rich Internet Application atau disingkat RIA merupakan aplikasi website yang memiliki fitur dan fungsi seperti aplikasi desktop. Umumnya RIA dapat berjalan pada web browser biasa tanpa memerlukan instalasi software tertentu Keuntungannya, tentu saja menjadikan website Anda memiliki user interface yang lebih kaya dan responsif. Tentunya, RIA tidak hanya digunakan pada Web 2.0, penggunaan RIA sangat luas dan dapat digunakan untuk pengembangan website dengan keperluan yang bervariasi. RIA dapat diimplementasikan dengan menggunakan Ajax, Silverlight, Flash, dan lain sebagainya.

2. Folksonomy.
Merupakan sebuah metode untuk menciptakan dan mengatur tag yang menjelaskan dan mengategorikan content. Tag tersebut umumnya merupakan hyperlink yang akan mengarahkan Anda pada sekumpulan item yang berhubungan dengan tag tersebut Bentuk tag tidak selalu harus berupa teks, tetapi dapat juga berupa image. Sekumpulan tag yang saling terkait dengan persamaan bentuk sering juga disebut dengan tag cloud, umumnya tag cloud memiliki 30 hingga 150 tag.

3. Mashup.
Merupakan aplikasi web yang melakukan kombinasi data yang berasal dari lebih dari satu sumber, disajikan dalam satu content. Contoh Web 2.0 yang menggunakan mashup adalah Google Maps, yang menggabungkan data dari Google Maps sendiri bersama data real estate dari Craigslist (sebuah jaringan komunitas online). Metode pengambilan data dari sumber lain dapat menggunakan web feed (RSS atau Atom), web services, ataupun screen scraping.

4. Software Wiki/Forum.
Software wiki ataupun forum digunakan untuk membantu pengguna menciptakan contentnya sendiri dan berkolaborasi satu sama lain. Contohnya kembali pada Wikipedia, di mana Anda dapat dengan mudah menciptakan dan mengubah content sebuah artikel.

5. Syndication.
Umumnya syndication menyediakan web feed dari sebuah website untuk para penggunanya, sehingga pengguna dapat mengetahui content terbaru tanpa perlu mengunjungi web tersebut. Dengan demikian, pengguna dapat mengetahui news terbaru sebuah website, ataupun pesan terbaru pada sebuah forum. Format syndication yang umum digunakan adalah RSS ataupun Atom.
Kebutuhan lain dari syndication adalah untuk sebuah komunitas saling berkolaborasi, misalnya syndication dapat digunakan pada Wikipedia agar pengguna dapat memonitor perubahan yang terjadi pada content.

Teknologi tentu akan semakin berkembang untuk mendukung revolusi yang dibawa oleh Web 2.0. Konsep Web 2.0 membentuk komunitas jaringan social sehingga semua orang dapat berperan serta di dalamnya, tentunya hal ini semakin membutuhkan user interface berbasis web yang mudah, agar content dapat diciptakan tidak terbatas oleh mereka yang memiliki skill dan pengetahuan tertentu Semua orang yang dapat mengakses sebuah website Web 2.0, memiliki peran serta dalam pengisian content.

Kebutuhan ini mengarahkan teknologi untuk mewujudkan user interface pada aplikasi website untuk menjadi semudah user interface pada aplikasi desktop. Mungkin di masa yang tidak terlalu jauh lagi, bekerja dengan spreadsheet, word proccesor, ataupun presentasi slide-show merupakan pekerjaan umum yang dapat dilakukan aplikasi website, di mana dokumen-dokumen tersebut dapat dikelola bersama oleh suatu komunitas jaringan sosial. Setidaknya hal ini telah dirintis oleh Google dengan Google Docs, yang juga menerapkan Web 2.0. Web 2.0 seakan merupakan sebuah contoh demokrasi “dari rakyat dan untuk rakyat”, yang dalam konteks Web 2.0 menjadi “dari pengguna untuk pengguna”. Semakin banyak pengguna web, semakin banyak pula kontribusi yang diberikan untuk membangun website Web 2.0. Baca pada posting ini

READ MORE - Keterangan Kepada Web 2.0

Isnin, 1 Februari 2010

web 1.0 dan 2.0



Sekarang kita melihat bahawa budaya Web 2.0 berkembang pada kelajuan yang sangat cepat dan sejumlah besar laman Web 2.0 dilancarkan setiap hari. Sebahagian besar daripada kita masih tetap tidak menyedari makna yang sebenarnya dari istilah ini yang diciptakan sebagai web 2.0. Wikipedia mengatakan:

Web 2.0 adalah satu yang revolusi internet, sosial dan perniagaan yang menggunakan teknologi canggih daripada aspek teknikal teknologi tersebut. Konsep inti dari Web 2.0 adalah: Internet digunakan sebagai platform bagi meningkatkan ransangan dan tindak balas rangkaian untuk memanfaatkan kecerdasan kolektif dengan kos yang efektif.

Ketahui lebih lanjut di Wikipedia

Sebenarnya pakar internet pun tidak dapat memberi istilah yang tepat bagi Web 2.0 kerana kewujudan istilah Web 2.0 itu sendiri bermula SELEPAS kehadiran ciri-ciri Web 2.0 ada pada internet atau WWW (world wide web). Akan tetapi secara gambarannya web 2.0 adalah :

1.) Mengandungi aplikasi web yang mempunyai ciri-ciri dan berfungsi seperti aplikasi pada komputer desktop.

Boleh dijalankan terus melalui web browser dan tidak memerlukan install software pada PC.
Contoh seperti aplikasi javascript, java applets, php dan yang sebagainya. Saya tidak akan membincangkan technicalities dalam hal ni, tapi jika anda membuka apa-apa website seperti YouTube, iTunes dan sebagainya, anda akan dapat melihat aplikasi tersebut
berfungsi secara real-time.

2.) User-generated content (interactivity): Membolehkan pengunjung memberi pandangan, komen, menulis artikel dan sebagaimana seperti yang ada pada blog, forum, Friendster, MySpace, Squidoo dan sebagainya. Jika dalam web 1.0, penggunjung hanya membaca artikel pada website, dalam web 2.0, penggunjung juga boleh menjadi subscriber dan contributor. Juga termasuk platform photo-sharing seperti Flickr dan video-sharing seperti YouTube, GoogleVideo.

3.) Membolehkan pengguna berkait antara satu sama lain. Platform yang boleh digunakan termasuklah MyBlogLog,
untuk blogs, atau add-a-friend seperti pada Friendster atau MySpace. Berbeza dengan link biasa, pengkaitan adalah interactive dan dalam contoh MyBlogLog, membolehkan pengguna mengisi maklumat peribadi dan melihat perkaitan atau pertalian diantara dia dan pengguna-pengguna lain.

4.) Penggunaan RSS feed dan RSS reader pada web site atau blog. Boleh memberi instant maklumat kepada pengunjung bila sesebuah site di update. Pengunjung tidak perlu lagi taip URL dan memeriksa sesebuah website setiap hari kalau-kalau pemilik site tersebut ada menulis artikel baru.

5.) Penggunaan skrip Open Source (OS), sama ada secara keseluruhannya atau separa-OS. Skrip pada wordpress.org, wiki, mozilla, sourceforge dan sebagainya.

6.) Penggunaan Folksonomy seperti tagging, tag clouds dan sebagainya untuk memberi kategori kepada webpage, links dan photos.

7.) User-friendly interface. Tidak seperti web 1.0 yang selalunya tidak berapa user-friendly, Web 2.0 sites memudahkan sesiapa saja menggunakannya kerana ia merangkumi ciri-ciri WYSIWYG (what you see is what you get). Tengoklah Friendster – nak bina Friendster site begitu mudah untuk beginner!

8.) Clean layout. Easy navigation. Tidak complicated.
Baca sepenuhnya disini

Ciri-ciri web 2.0

ciri-ciri web 2.0 diatas bukanlah list sepenuhnya dan sebagaimana yang saya tulis diatas, istilah web 2.0 itu sendiri pun tidak dapat dijelaskan sepenuhnya oleh pakar-pakar internet kerana ia agak luas dan ciri-ciri diatas tidak wujud pada masa yang sama tetapi telah evolve pada jangkamasa yang berlainan.

Malah istilah web 2.0 hanya digunakan sejak 2004, dan ada diantara ciri-ciri diatas sudahpun wujud sebelum istilah itu dicipta. Tapi tak apa, yang penting anda faham maksud web 2.0.
Sekarang pula, dengan wujudnya aplikasi-aplikasi baru pada internet, kebanyakkannya akan dilonggok ke dalam istilah web 2.0. Ini menyebabkan istilah web 2.0 disalahgunakan, terutamanya dalam web marketing, untuk menjelaskan apa saja perkara baru dalam internet, walaupun mungkin ia tidak mengandungi ciri-ciri yang disebut diatas.
READ MORE - web 1.0 dan 2.0

Khamis, 14 Januari 2010

Click and Take easy



salam perkenalan untuk semua sahabat MTS1022...nama saye "abe"
READ MORE - Click and Take easy

Inilah Saya

Tengok jea eh Jagan Usik(",)

Pengikut

Template by - abe (",) - 2008 - abe Techno Network