Rabu, 10 Februari 2010

Keterangan Kepada Web 2.0


Web 2.0 menawarkan komunikasi yang bersifat dua arah. Maksud dari sistem komunikasi dua arah adalah pemilik memberikan informasi, kemudian pengunjung bisa meninggalkan/menambahkan sesuatu di dalamnya. Atau bisa kita sebut web 2.0 sebagai web “read-write

Jika anda ingin tahu tentang konsep yang mendetail tentang Web 0.2, silahkan baca di O’Reilly Media, yang berkolaborasi dengan MediaLive Intenational. Yang dikebangkan sekitar tahun2004.

Ouriel Media mendefinisikan Web2.0 . “Web2.0= Web1.0 + Web1.0,” katanya. Jika Web1.0 adalah mengenai diri kita sendiri, maka Web2.0 adalah mengenai saling interaksi antara diri kita sendiri dan orang lain.

Yang paling mencolok pada web 2.0 ini dirubahnya dari system dokumen siap saji ke platform aplikasi dan menjadikan metode web menjadi aplikasi yang berjalan diatas browser.

Contoh penggunaan user pada Web 0.2 :



Youtube.com
Internet user dengan mudah mengelola halaman halaman web videonya tanpa harus mengeluarkan biaya sedikitpun untuk membeli hosting yang bisa menampung puluhan bahkan ratusan file file video yang cukup besar kapasitasnya.

Friendster.com
Sebuah layanan social networking yang sempat menjadi situs paling populer di dunia. Konsep sederhana dari friendster untuk menyediakan wadah bagi pengguna internet untuk saling berinteraksi, menyapa dan berkenalan di dunia maya ternyata di sambut baik oleh pengguna internet.

Wordpress.org
Wordpress muncul di tengah ramainya perkembangan web 2.0. Dengan CMS yang sangat canggih namun benar benar mudah pengoperasianya, menjadikan wordpress menjadi salah satu penyedia layanan Content Management System yang terbaik hingga saat ini.

http://putroweb.blogspot.com/2009/02/pengertian-web-20.html

7prinsip menurut O’Reilly yang menjelaskan kemampuan-kemampuan inti Web 2.0, yaitu:

1. Servis.
Bagi penggunanya, Web 2.0 bukan merupakan sebuah software paket, tetapi Web 2.0 adalah servis dengan skalabilitas biaya yang efektif.

2. Kontrol.
Pengontrolan unik Web 2.0 menjadikan content Web 2.0 menjadi semakin kaya, seiring dengan semakin banyaknya pengguna.

3. Kepercayaan.
Pengguna Web 2.0 merupakan co-developer Web 2.0. Dalam hal ini terjalin kepercayaan antara penyedia Web 2.0 dan pengguna.

4. Kepandaian Kolektif.
Mengarahkan website untuk memanfaatkan kepandaian secara kolektif merupakan salah satu kelebihan Web 2.0. Aktivitas yang dilakukan pengguna membuat website berkembang secara organik. Anda dapat melihat artikel-artikel yang terus bertambah setiap harinya pada Wikipedia dan website-website wiki lainnya, atau website eBay yang menciptakan pasar dengan adanya pengguna yang berlaku sebagai pembeli dan penjual, menampilkan produk-produk yang membuat eBay menjadi toko maya yang serba ada.

5. Long Tail.
Web 2.0 menciptakan kurva Long Tail yang memberikan variasi pilihan yang tidak terbatas.

6. Level Software
Diatas Device PC tidak lagi menjadi satu-satunya device untuk aplikasi Internet, dan aplikasi yang hanya terbatas pada sebuah device menjadi kurang bernilai dibandingkan dengan aplikasi yang terkoneksi dengan Internet. Web 2.0 merupakan sebuah servis terintegrasi berbagai device, entah mobile/handheld device, PC, ataupun server Internet.

7. Kemudahan.
Dukungan kemudahan pada Web 2.0 mencakup user interface, model programming, maupun model bisnis.
Web 2.0 biasanya digunakan sebagai akhir dari siklus peluncuran produk software, mengilustrasikan setiap produsen software tidak lagi meluncurkan produknya dalam bentuk fisik. Karena web menjadi platform, pengguna cukup datang ke website untuk menjalankan aplikasi yang ingin mereka gunakan. Hasil dari pengembangan fitur di dalam software dapat langsung dirasakan oleh pengguna. Software tidak lagi dijual sebagai produk namun berupa layanan (service).




Level Aplikasi Web 2.0

O’Reilly memberikan contoh produk/perusahaan untuk menjelaskan hirarki dari Web 2.0 yang dibagi atas empat level aplikasi, yaitu:

1. Aplikasi Level 3.
Tersedia pada Internet, semakin efektif sejalan dengan semakin banyaknya pengguna. Contohnya adalah website yang tentunya sudah tidak asing lagi bagi Anda, yaitu eBay, Wikipedia, AdSense, dan lain sebagainya.

2. Aplikasi Level 2.
Dapat beroperasi secara offline, tetapi akan diperoleh beberapa keuntungan jika dioperasikan secara online. Contohnya adalah photo sharing Flickr.

3. Aplikasi Level 1.
Tersedia secara offline, tetapi mengharuskan untuk online jika ingin mengakses fitur-fitur tertentu. Contohnya adalah iTunes atau Google Docs & Spreadsheet.

http://putroweb.blogspot.com/2009/02/level-aplikasi-dan-prinsip-web-20.html

Dari sisi teknologi, konsep Web 2.0 membawa perubahan pada elemen-elemen yang digunakan dalam pengembangan website. Teknik maupun fitur teknologi yang sering kali menyertai website Web 2.0, antara lain:

1. Rich Internet Application.
Rich Internet Application atau disingkat RIA merupakan aplikasi website yang memiliki fitur dan fungsi seperti aplikasi desktop. Umumnya RIA dapat berjalan pada web browser biasa tanpa memerlukan instalasi software tertentu Keuntungannya, tentu saja menjadikan website Anda memiliki user interface yang lebih kaya dan responsif. Tentunya, RIA tidak hanya digunakan pada Web 2.0, penggunaan RIA sangat luas dan dapat digunakan untuk pengembangan website dengan keperluan yang bervariasi. RIA dapat diimplementasikan dengan menggunakan Ajax, Silverlight, Flash, dan lain sebagainya.

2. Folksonomy.
Merupakan sebuah metode untuk menciptakan dan mengatur tag yang menjelaskan dan mengategorikan content. Tag tersebut umumnya merupakan hyperlink yang akan mengarahkan Anda pada sekumpulan item yang berhubungan dengan tag tersebut Bentuk tag tidak selalu harus berupa teks, tetapi dapat juga berupa image. Sekumpulan tag yang saling terkait dengan persamaan bentuk sering juga disebut dengan tag cloud, umumnya tag cloud memiliki 30 hingga 150 tag.

3. Mashup.
Merupakan aplikasi web yang melakukan kombinasi data yang berasal dari lebih dari satu sumber, disajikan dalam satu content. Contoh Web 2.0 yang menggunakan mashup adalah Google Maps, yang menggabungkan data dari Google Maps sendiri bersama data real estate dari Craigslist (sebuah jaringan komunitas online). Metode pengambilan data dari sumber lain dapat menggunakan web feed (RSS atau Atom), web services, ataupun screen scraping.

4. Software Wiki/Forum.
Software wiki ataupun forum digunakan untuk membantu pengguna menciptakan contentnya sendiri dan berkolaborasi satu sama lain. Contohnya kembali pada Wikipedia, di mana Anda dapat dengan mudah menciptakan dan mengubah content sebuah artikel.

5. Syndication.
Umumnya syndication menyediakan web feed dari sebuah website untuk para penggunanya, sehingga pengguna dapat mengetahui content terbaru tanpa perlu mengunjungi web tersebut. Dengan demikian, pengguna dapat mengetahui news terbaru sebuah website, ataupun pesan terbaru pada sebuah forum. Format syndication yang umum digunakan adalah RSS ataupun Atom.
Kebutuhan lain dari syndication adalah untuk sebuah komunitas saling berkolaborasi, misalnya syndication dapat digunakan pada Wikipedia agar pengguna dapat memonitor perubahan yang terjadi pada content.

Teknologi tentu akan semakin berkembang untuk mendukung revolusi yang dibawa oleh Web 2.0. Konsep Web 2.0 membentuk komunitas jaringan social sehingga semua orang dapat berperan serta di dalamnya, tentunya hal ini semakin membutuhkan user interface berbasis web yang mudah, agar content dapat diciptakan tidak terbatas oleh mereka yang memiliki skill dan pengetahuan tertentu Semua orang yang dapat mengakses sebuah website Web 2.0, memiliki peran serta dalam pengisian content.

Kebutuhan ini mengarahkan teknologi untuk mewujudkan user interface pada aplikasi website untuk menjadi semudah user interface pada aplikasi desktop. Mungkin di masa yang tidak terlalu jauh lagi, bekerja dengan spreadsheet, word proccesor, ataupun presentasi slide-show merupakan pekerjaan umum yang dapat dilakukan aplikasi website, di mana dokumen-dokumen tersebut dapat dikelola bersama oleh suatu komunitas jaringan sosial. Setidaknya hal ini telah dirintis oleh Google dengan Google Docs, yang juga menerapkan Web 2.0. Web 2.0 seakan merupakan sebuah contoh demokrasi “dari rakyat dan untuk rakyat”, yang dalam konteks Web 2.0 menjadi “dari pengguna untuk pengguna”. Semakin banyak pengguna web, semakin banyak pula kontribusi yang diberikan untuk membangun website Web 2.0. Baca pada posting ini

0 ulasan:

Inilah Saya

Tengok jea eh Jagan Usik(",)

Pengikut

Template by - abe (",) - 2008 - abe Techno Network